Header Ads

test

Pentingnya Peran Keluarga di Tengah Era Globalisasi

Oleh :
Zarpina Yanti
(Mahasiswi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi)

Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga. Terdapat definisi keluarga dari beberapa para ahli yaitu :

1.      Duvall dan Logan (1986)

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

2.      Bailon dan Maglay ( 1978 )

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

3.      Departemen Kesehatan RI ( 1988) 

    Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Era global di tandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara pesat di segala bidang, termasuk perkembangan teknologi informasi.produk-produk berbagai peralatan yang diperlukan manusia, diantaranya adalah alat komunikasi dan transportasi, menjadi semakin canggih dan menarik serta dapat memberikan kemudahan di dunia kerja. Produk-produk itu di tawarkan dengan cara menarik dan mudah di peroleh sehingga manusia dapat memilikinya. Mobilitas manusia menjadi semakin luas, mudah, dan cepat. Segala macam informasi baik bersifat global dan nasional dapat di peroleh dengan mudah dan cepat keberhasilan hidup manusia sangat terbantu oleh kemajuan teknologi informasi itu. Namun kemudian manusia menjadi cenderung ingin yang bersifat gampang, pragmatis. Mereka juga semakin konsumtif dan materialistik. Pikiran di kuasai dengan dorongan untuk memenuhi tawaran-tawaran yang menawan itu, sehingga sehari-hari menjadi sibuk bekerja untuk menambah penghasilan. Hubungan antar manusia menjadi semakin renggang dan formalistik.

Sementara itu, yang berkenaan dengan keluarga menyediakan situasi belajar, dapat di lihat bahwa bayi dan anak sangat bergantung kepada orang tua, baik karena keadaan kemampuan intelektual, sosial, dan moral. Bayi dan anak belajar menerima dan meniru apa yang diajarkan oleh orang tua, Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolak, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi reaksi emosional anak.

Keluarga memiliki peran penting dalam menciptakan generasi penerus bangsa. Bila sebelum nya keluarga adalah satu-satunya institusi untuk mempersiapkan anak agar dapat hidup secara sosial dan ekonomi di masyarakat, sekarang keluarga di kenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam mengembangkan dasar kepribadiaan anak. Cepat atau lambatnya kemajuan yang di lakukan keluarga dalam mendidik anak sangat di pengaruhi oleh lingkungan dan masyarakat. Selain sekolah, peran orang tua menjadi faktor penting bagi motivasi belajar anak, keseimbangan antra pendidikan yang di dapat dalam keluarga dengan sekolah perlu di perhatikan. Soalnya, di sekolah anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan yang berbeda ketika dia berada dirumah. Untuk itu, orang tua harus mampu mengawasi dan mengarahkan si buah hati. Sejalan dengan situasi global, Data Riskes tahun 2018 menunjukan bahwa 7 dari 1000 rumah tangga terdapat anggota keluarga dengan Skizofrenia/psikosis. Lebih dari 19 juta penduduk usia di atas 15 tahun terkena gangguan mental emosional, lebih dari 12 juta orang berusia di atas 15 tahun diperkirakan telah mengalami depresi. Sedangkan WHO ( 2010) menyebutkan angka bunuh diri di indonesia mencapai 1,6 hingga 1,8 persen per 100,000 jiwa.

Keluarga yang sudah terbentuk juga memerlukan penguatan, khususnya dalam hal hubungan suami isteri dan strategi pengasuhan anak. Karena mungkin pasangan suami isteri memerlukan bantuan pemahaman dan keterampilan berkeluarga, atau mungkin suatu keluarga sedang menghadapi masalah yang memerlukan bantuan untuk pemecahanya. Maka diperlukan adanya suatu lembaga atau sejenisnya untuk menyiapkan forum yang dapat memberi bantuan. Forum itu dapat berbentuk biro konsultasi atau berbentuk lembaga kursus keluarga.

Biro konsultasi dan lembaga kursus dapat didirikan oleh lembaga pemerintah terbawah yaitu kelurahan, RW dan RT. Biro konsultasi dapat berbentuk sederhana, misalnya suatu kelompok kecil di sebuah komunitas yang terdiri dari beberapa orang yang peduli terhadap permasalahan keluarga di lingkungannya. Biro konsultasi dapat menangani tentang permasalahan yang di hadapi oleh keluarga, baik yang bersifat konsultatif maupun kuratif.

Lembaga kursus keluarga diperuntukan bagi keluarga dan sebaiknya pasangan  suami isteri. Materi-materi yang diberikan di antaranya tentang komunitas efektif dalam keluarga, dan strategi kewirausahaan. Materi-materi tersebut dapat membantu untuk memecahkan msalah-masalah krusial dalam keluarga. Misalnya masalah komunikasi, sebenarnya mungkin suami isteri masih saling menyayangi tetapi karena tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi secara efektif maka sering terjadi kesalahpahaman yang berujung pada perceraian. Demikian pula tentang masalah pola asuh terhadap anak-anak, banyak orang tua yang sebenarnya kurang tahu tentang cara pengasuh anak, apalagi dalam era informasi terbuka seperti sekarang. Sedangkan pengetahuan tentang cara pengasuhan anak, keluar bagi permasalahan ekonomi yang di hadapi keluarga.

Tidak ada komentar