PENTINGNYA KESADARAN DIRI : Keluarga Bisa Hancur Jika Dampak Negatif Globalisasi sebagai Pengatur
Era globalisasi dengan kecanggihan teknologi menjadikan dunia ini terasa sempit dengan semua kemudahan untuk mengakses segala kegiatan yang ada. Menjadikan kita tahu bahwa semuanya akan dikerjakan dengan kemajuan teknologi ini, waktu bergulir terasa cepat. Segala informasi baik positif ataupun negatif dapat diakses secara mudah secara individual dari segala lapisan dan usia. Semua bisa menggunakan alat ini. alat ini dapat menguntungkan bagi yang cerdas dalam memanfaatkan, dan dapat merugikan bagi yang salah dalam mempergunakannya. Tetapi yang paling memprihatinkan fasilitas ini banyak sekali yang salah dalam meenggunakan media ini, yang dapat menimbulkan sikap dan perilaku negatif serta berdampak besar terhadap kehidupan, terutama kehidupan keluarga, menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh setiap peran dalam keluarga.
Keluarga yang dimaksud disini adalah bagaimana kerja sama untuk benar benar membuat keluarga bisa saling menyadari hal yang dapat membuat hubungan keluarga menjadi tidak harmonis lagi, yang harus dipikirkan adalah kita tahu dimana batas kita menjalankan semua peran, baik di dalam ataupun diluar keluarga yang dapat berdampak buruk terhadap keluarga, kita harus bisa berpikir panjang bahwa dalam keluarga kita merupakan satu kesatuan, banyak tantanggan yang harus dihadapi pastinya, semua nya tidak semulus yang kita harapkan, kadang kadang terdapat rasa berserah akan bertahan atau tidak nya hubungan dalam keluarga, lika liku, belokan, tikungan, jatuh pasti ada namun, itulah yang menjadi tantangan untuk diri kita sendiri.
Jauh dari pemikiran kita sebelumnya,
setiap hari kita mengahdapi tantangan, terutama
fenomena yang dapat memberi pengaruh besar bagi keluarga, yaa!! Teknologi, besarnya
pengaruh terhadap kehidupan, menjadikan kita sebagai seseorang yang harus
cerdas dalam mengatur semuanya, dari diri kita sendiri sampai keluarga.
Mengelola keluarga diera global
memang penuh tantangan yang dapat menggelincirkan perjalanan suatu keluarga, Namun dengan berpedoman
pada nilai nilai agama dan norma norma yang
ada, mengelola strategi strategi baru dalam pengeloalaan keluarga dan diiringi komitmen yang kuat, serta percaya bahwa
pemegang kendali adalah diri kita sendiri, kepasrahan kita kepada Allah, Inshaallah.. dengan genggaman tangan yang kuat, keluarga bisa mencapai terminal Bahagia bersama..
Keluarga merupakan fondasi dasar yang
berkembang dimasyarakat, dimana keluarga merupakan unit terkecil yang ada dimasyarakat, didalam keluarga dibutuhkan komponen didalamnya, keluarga
membutuhkan perhatian yang pastinya didalam
keluarga saling melengkapi kekurangan yang ada antara anggota keluarga, keluarga harus tinggal dalam satu atap karena yang dinamakan keluarga
ialah mereka saling berinteraksi secara
intensif.
Pengertian keluarga berdasarkan
asal-usul kata yang dikemukakan oleh
Ki Hajar Dewantara (Abu&Nur, 2001:
176), bahwa keluarga berasal dari bahasa Jawa yang terbentuk dari dua kata yaitu
kawula dan warga. Didalam bahasa Jawa kuno kawula berarti hamba dan warga artinya anggota. Secara bebas dapat
diartikan bahwa keluarga adalah
anggota hamba atau warga saya. Artinya setiap anggota dari kawula merasakan sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai
bagian dari dirinya dan
dirinya juga merupakan bagian dari warga yang lainnya
secara keseluruhan.
Keluarga adalah lingkungan dimana
beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah dan bersatu. Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih
mempunyai hubungan kekerabatan/hubungan darah karena
perkawinan, kelahiran, adopsi
dan lain sebagainya.
Adapun ciri-ciri umum keluarga yang
dikemukakan oleh Mac Iver and Page (Khairuddin, 1985: 12), yaitu:
1.
Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2.
Susunan kelembagaan yang berkenaan
dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
3.
Suatu sistim tata nama, termasuk perhitungan garis keturunan.
4.
Ketentuan-ketentuan ekonomi
yang dibentuk oleh anggota anggota
kelompok yang mempunyai
ketentuan khusus terhadap
kebutuhan- kebutuhan ekonomi
yang berkaitan dengan
kemampuan untuk mempunyai
keturunan dan membesarkan anak.
5.
Merupakan tempat tinggal bersama,
rumah atau rumah tangga yang walau bagaimanapun, tidak mungkin menjadi
terpisah terhadap kelompok
kelompok keluarga.
Hubungan keluarga merupakan suatu ikatan
dalam keluarga yang terbentuk melalui masyarakat. Didalam keluarga mempunyai
tujuan bahwa keluarga
yang bersifat intern, kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup didalam keluarga, selain intern terdapat
pula tujuan ekstern
dimana tujuan ini bertujuan untuk mewujudkan generasi
atau masyarakat muslim yang
maju.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sudah
menginjak era yang berbeda, dimana semua nya serba teknologi, semua dipermudah karena
adanya teknologi, teknologi
dapat mendekatkan yang jauh dan juga
pastinya dapat menjauhkan yang dekat.
Era globalisasi yang melahirkan banyak kreasi berbagai
fasilitas untuk mempermudah memenuhi kebutuhan
manusia nampaknya membawa dampak yang cukup signifikan bagi keluarga, baik dampak positif
maupun negatif yag dapat mempengaruhi kehidupan dalam berkeluarga
Disamping dampak positif teknologi
yang mempermudah segala kegiatan masyarakat, teknologi juga dapat memberikan dampak negatif bagi kita semua, semuanya
tergantung bagaimana cara kita mengendalikan tangan dan pemikiran kita dalam menggunakan
barang canggih ini.
Kehidupan keluarga yang merupakan bagian
dari masyarakat tidak terlepas dari serangan
budaya global melalui media-media ini. Gaya hidup, hubungan hubungan dalam keluarga, terlebih
pola pikir masyarakat yang juga anggota
keluarga sedikit demi sedikit akan berubah mengikuti aneka kebudayaan yang masuk terlebih
dari budaya luar yang mudah sekali mempengaruhi pola pikir kita. Inilah yang menjadi tantangan
kehidupan keluarga di era
globalisasi ini.
Namun dari semua tantangan, kekhawatiran
yang ditimbulkan oleh teknologi modern
dalam era global, hanya orangtua yang memiliki komitmenlah yang mampu memberi
perlindungan sebagai upaya mengantisipasi dan merespon sejak dini gejalagejala distorsi moral yang
diakibatkan oleh media televisi, internet dan media- media audio visual lainnya. Problem
paling berat membangun keluarga di era global
ini adalah dalam menghadapi
penyakit manusia modern.
Di era modern seperti sekarang
ini tantangan dari berbagai godaan
menyusup ke dalam kehidupan rumah tangga melalui
teknologi komunikasi dan informasi yang cukup canggih. Sejak kecil, anak anak tanpa
disadari telah dipengaruhi dan diracuni otaknya dengan berbagai kebudayaan yang menyimpang dari norma-norma
sosial dan agama melalui teknologi.
Hal ini menjadikan peran pendidikan dalam keluarga tidak efektif lagi.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa memang digital
dapat memberikan dampak positif yang sangat besar, untuk itulah strategi
penggunaan digital yang diterapkan orang tua
sangat penting. Sebagai orang tua yang bijaksana tentu orang tua
tersebut harus bisa menyesuaikan diri dengan zaman dimana anaknya
bertumbuh dan berkembang. Namun kita juga harus
mengetahui bahwa semuanya ada batasnya.
Dan yang paling penting dalam keluarga
adalah sebuah hubungan yang harus dijaga
karena besarnya pengaruh dari fasilitas yang diberikan ini. Karena semuanya dapat cepat sekali masuk ke alat genggam
yang paling banyak digemari oleh banyak orang
ini, merupakan sebuah teknologi yang dapat memberikan dampak buruk untuk keluarga, hal ini banyak sekali terjadi
didalam keluarga yang dapat menghancurkan kehidupan
keluarga seperti KDRT, kurangnya perhatian sehingga membuat hubungan suami istri menjadi tidak harmonis yang
dapat menyebabkan kurangnya komunikasi antar keluarga. Yang paling fatal dapat membuat
“Perceraian” yang nantinya
tidak dapat kita pungkiri
dapat berimbas pada anak.
Anak dapat merasa hancur gara gara
masalah ini yang timbul dalam keluarga yanag disebabkan oleh globalisasi yang semakin hari semakin canggih,
tidak hanya dari orang
tua saja, media ini tidak pandang tua muda, hitam putih, kecil besar yang bisa menggunakannya (HP). Bahkan pendidikan anak akan terbengkalai, anak dapat lebih tertutup dikarenakan media ini atau malah
sebaliknya. Dapat kita lihat bahwa hal ini banyak
sekali terjadi, bahkan quality time untuk keluarga pun sulit untuk di
laksanakan dengan baik, walaupun dihari libur, orang tua, anak, akan sibuk sendiri dengan genggamannya,
orang akan merasa kurang dihargai, perselingkuhan dengan media ini sering sekali terjadi
melalui media sosial,
seperti facebook, instagram
dan media lainnya, mempermudah kita untuk bertemu
dengan orang orang
diluar. Karena disibukan
dengan media masing
masing perselingkuhanpun dapat terjadi.
Banyak
keluarga yang kehilangan peran anggota keluarganya, minsalnya seperti masalah
yang sering terjadi
dikeluarga yang saya temui, sepupu saya merasa
kehilangan peran seorang
ibu, karena apa? Majunya globalisasi saat ini, ibunya sering tidak melasanakan
tugasnya karena sibuk dengan media sosialnya, seperti memasak, dan perhatian yang paling dibutuhkan oleh seorang
anak, tidak terlaksana dengan baik, benar!!! Semua nya terbengkalai…gara gara media ini, meracuni pikiran
dan hasrat jiwa kekeluargaannya.
Semuanya nyata saya lihat sendiri. Hal ini bukan hanya tantangan untuk suami istri
saja, anak juga berperan disini
untuk memperkuat tali kekeluargaan.
Perceraian antara kedua orang tua sangat
dirasakan oleh anak . mereka akan mengalami gangguan
emosional dan sosial.
Setiap anak tidak dapat mengerti
dan tersinggung. Bila mendengar ayah dan ibunya tidak setia ddan bila ayahnya menerangkan bahwa ia tidak
merasa bersalah, atau ibu tidak
membalas rasa sayang
ayah atau memandang rendah sang ayah.
Banyak
sekali tantangan yang harus dihadapi
oleh keluarga yang paling dibutuhkan disini adalah rasa saling percaya
dan keimanan yang paling kuat serta sering
mengontrol diri/ sadari bahwa hidup bukan hanya sekedar media sosial saja yang belum
pasti realita (nyata).
Post a Comment