Header Ads

test

PENTINGNYA KESADARAN DIRI : Keluarga Bisa Hancur Jika Dampak Negatif Globalisasi sebagai Pengatur

Oleh :
Santika Dwi Putri
Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi


Era globalisasi dengan kecanggihan teknologi menjadikan dunia ini terasa sempit dengan semua kemudahan untuk mengakses segala kegiatan yang ada. Menjadikan kita tahu bahwa semuanya akan dikerjakan dengan kemajuan teknologi ini, waktu bergulir terasa cepat. Segala informasi baik positif ataupun negatif dapat diakses secara mudah secara individual dari segala lapisan dan usia. Semua bisa menggunakan alat ini. alat ini dapat menguntungkan bagi yang cerdas dalam memanfaatkan, dan dapat merugikan bagi yang salah dalam mempergunakannya. Tetapi yang paling memprihatinkan fasilitas ini banyak sekali yang salah dalam meenggunakan media ini, yang dapat menimbulkan sikap dan perilaku negatif serta berdampak besar terhadap kehidupan, terutama kehidupan keluarga, menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh setiap peran dalam keluarga.

Keluarga yang dimaksud disini adalah bagaimana kerja sama untuk benar benar membuat keluarga bisa saling menyadari hal yang dapat membuat hubungan keluarga menjadi tidak harmonis lagi, yang harus dipikirkan adalah kita tahu dimana batas kita menjalankan semua peran, baik di dalam ataupun diluar keluarga yang dapat berdampak buruk terhadap keluarga, kita harus bisa berpikir panjang bahwa dalam keluarga kita merupakan satu kesatuan, banyak tantanggan yang harus dihadapi pastinya, semua nya tidak semulus yang kita harapkan, kadang kadang terdapat rasa berserah akan bertahan atau tidak nya hubungan dalam keluarga, lika liku, belokan, tikungan, jatuh pasti ada namun, itulah yang menjadi tantangan untuk diri kita sendiri.


Jauh dari pemikiran kita sebelumnya, setiap hari kita mengahdapi tantangan, terutama fenomena yang dapat memberi pengaruh besar bagi keluarga, yaa!! Teknologi, besarnya pengaruh terhadap kehidupan, menjadikan kita sebagai seseorang yang harus cerdas dalam mengatur semuanya, dari diri kita sendiri sampai keluarga. Mengelola keluarga diera global memang penuh tantangan yang dapat menggelincirkan perjalanan suatu keluarga, Namun dengan berpedoman pada nilai nilai agama dan norma norma yang ada, mengelola strategi strategi baru dalam pengeloalaan keluarga dan diiringi komitmen yang kuat, serta percaya bahwa pemegang kendali adalah diri kita sendiri, kepasrahan kita kepada Allah, Inshaallah.. dengan genggaman tangan yang kuat, keluarga bisa mencapai terminal Bahagia bersama..

Keluarga merupakan fondasi dasar yang berkembang dimasyarakat, dimana keluarga merupakan unit terkecil yang ada dimasyarakat, didalam keluarga dibutuhkan komponen didalamnya, keluarga membutuhkan perhatian yang pastinya didalam keluarga saling melengkapi kekurangan yang ada antara anggota keluarga, keluarga harus tinggal dalam satu atap karena yang dinamakan keluarga ialah mereka saling berinteraksi secara intensif.

Pengertian keluarga berdasarkan asal-usul kata yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara (Abu&Nur, 2001: 176), bahwa keluarga berasal dari bahasa Jawa yang terbentuk dari dua kata yaitu kawula dan warga. Didalam bahasa Jawa kuno kawula berarti hamba dan warga artinya anggota. Secara bebas dapat diartikan bahwa keluarga adalah anggota hamba atau warga saya. Artinya setiap anggota dari kawula merasakan sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai bagian dari dirinya dan dirinya juga merupakan bagian dari warga yang lainnya secara keseluruhan.

Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah dan bersatu. Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya.

Adapun ciri-ciri umum keluarga yang dikemukakan oleh Mac Iver and Page (Khairuddin, 1985: 12), yaitu:

1.          Keluarga merupakan hubungan perkawinan.

2.          Susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.

3.          Suatu sistim tata nama, termasuk perhitungan garis keturunan.

4.          Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan- kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.

5.          Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau bagaimanapun, tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok kelompok keluarga.

Hubungan keluarga merupakan suatu ikatan dalam keluarga yang terbentuk melalui masyarakat. Didalam keluarga mempunyai tujuan bahwa keluarga yang bersifat intern, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup didalam keluarga, selain intern terdapat pula tujuan ekstern dimana tujuan ini bertujuan untuk mewujudkan generasi atau masyarakat muslim yang maju.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sudah menginjak era yang berbeda, dimana semua nya serba teknologi, semua dipermudah karena adanya teknologi, teknologi dapat mendekatkan yang jauh dan juga pastinya dapat menjauhkan yang dekat.

Era globalisasi yang melahirkan banyak kreasi berbagai fasilitas untuk mempermudah memenuhi kebutuhan manusia nampaknya membawa dampak yang cukup signifikan bagi keluarga, baik dampak positif maupun negatif yag dapat mempengaruhi kehidupan dalam berkeluarga

Disamping dampak positif teknologi yang mempermudah segala kegiatan masyarakat, teknologi juga dapat memberikan dampak negatif bagi kita semua, semuanya tergantung bagaimana cara kita mengendalikan tangan dan pemikiran kita dalam menggunakan barang canggih ini.

Kehidupan keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat tidak terlepas dari serangan budaya global melalui media-media ini. Gaya hidup, hubungan hubungan dalam keluarga, terlebih pola pikir masyarakat yang juga anggota keluarga sedikit demi sedikit akan berubah mengikuti aneka kebudayaan yang masuk terlebih dari budaya luar yang mudah sekali mempengaruhi pola pikir kita. Inilah yang menjadi tantangan kehidupan keluarga di era globalisasi ini.

Namun dari semua tantangan, kekhawatiran yang ditimbulkan oleh teknologi modern dalam era global, hanya orangtua yang memiliki komitmenlah yang mampu memberi perlindungan sebagai upaya mengantisipasi dan merespon sejak dini gejalagejala distorsi moral yang diakibatkan oleh media televisi, internet dan media- media audio visual lainnya. Problem paling berat membangun keluarga di era global ini adalah dalam menghadapi penyakit manusia modern.

Di era modern seperti sekarang ini tantangan dari berbagai godaan menyusup ke dalam kehidupan rumah tangga melalui teknologi komunikasi dan informasi yang cukup canggih. Sejak kecil, anak anak tanpa disadari telah dipengaruhi dan diracuni otaknya dengan berbagai kebudayaan yang menyimpang dari norma-norma sosial dan agama melalui teknologi. Hal ini menjadikan peran pendidikan dalam keluarga tidak efektif lagi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa memang digital dapat memberikan dampak positif yang sangat besar, untuk itulah strategi penggunaan digital yang diterapkan orang tua sangat penting. Sebagai orang tua yang bijaksana tentu orang tua tersebut harus bisa menyesuaikan diri dengan zaman dimana anaknya bertumbuh dan berkembang. Namun kita juga harus mengetahui bahwa semuanya ada batasnya.

Dan yang paling penting dalam keluarga adalah sebuah hubungan yang harus dijaga karena besarnya pengaruh dari fasilitas yang diberikan ini. Karena semuanya dapat cepat sekali masuk ke alat genggam yang paling banyak digemari oleh banyak orang ini, merupakan sebuah teknologi yang dapat memberikan dampak buruk untuk keluarga, hal ini banyak sekali terjadi didalam keluarga yang dapat menghancurkan kehidupan keluarga seperti KDRT, kurangnya perhatian sehingga membuat hubungan suami istri menjadi tidak harmonis yang dapat menyebabkan kurangnya komunikasi antar keluarga. Yang paling fatal dapat membuat “Perceraian” yang nantinya tidak dapat kita pungkiri dapat berimbas pada anak.

Anak dapat merasa hancur gara gara masalah ini yang timbul dalam keluarga yanag disebabkan oleh globalisasi yang semakin hari semakin canggih, tidak hanya dari orang tua saja, media ini tidak pandang tua muda, hitam putih, kecil besar yang bisa menggunakannya (HP). Bahkan pendidikan anak akan terbengkalai, anak dapat lebih tertutup dikarenakan media ini atau malah sebaliknya. Dapat kita lihat bahwa hal ini banyak sekali terjadi, bahkan quality time untuk keluarga pun sulit untuk di laksanakan dengan baik, walaupun dihari libur, orang tua, anak, akan sibuk sendiri dengan genggamannya, orang akan merasa kurang dihargai, perselingkuhan dengan media ini sering sekali terjadi melalui media sosial, seperti facebook, instagram dan media lainnya, mempermudah kita untuk bertemu dengan orang orang diluar. Karena disibukan dengan media masing masing perselingkuhanpun dapat terjadi.

Banyak keluarga yang kehilangan peran anggota keluarganya, minsalnya seperti masalah yang sering terjadi dikeluarga yang saya temui, sepupu saya merasa kehilangan peran seorang ibu, karena apa? Majunya globalisasi saat ini, ibunya sering tidak melasanakan tugasnya karena sibuk dengan media sosialnya, seperti memasak, dan perhatian yang paling dibutuhkan oleh seorang anak, tidak terlaksana dengan baik, benar!!! Semua nya terbengkalai…gara gara media ini, meracuni pikiran dan hasrat jiwa kekeluargaannya. Semuanya nyata saya lihat sendiri. Hal ini bukan hanya tantangan untuk suami istri saja, anak juga berperan disini untuk memperkuat tali kekeluargaan.

Perceraian antara kedua orang tua sangat dirasakan oleh anak . mereka akan mengalami gangguan emosional dan sosial. Setiap anak tidak dapat mengerti dan tersinggung. Bila mendengar ayah dan ibunya tidak setia ddan bila ayahnya menerangkan bahwa ia tidak merasa bersalah, atau ibu tidak membalas rasa sayang ayah atau memandang rendah sang ayah.

Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh keluarga yang paling dibutuhkan disini adalah rasa saling percaya dan keimanan yang paling kuat serta sering mengontrol diri/ sadari bahwa hidup bukan hanya sekedar media sosial saja yang belum pasti realita (nyata).

Adapun kesimpulan dari essay yang saya tulis ini yaitu keluarga merupakan atap dan tiang yang paling kuat dan nyaman untuk berteduh dan bersandar, kenyamanan tercipta dari masing masing hasrat anggota keluarga untuk bahagia. keimanan, saling percaya, saling mengerti adalah hal yang harus ada dalam keluarga yang bahagia, serta ego yang harus saling sadar bahwa menang sendiri itu akan   saling menghancurkan, semua peran itu penting, keberkahan keluarga yang hakiki adalah keluarga yang merasa bahagia yang diselimuti oleh keimanan dan keridhoan Allah SWT karena hidup bahagia bukan hanya didunia saja.

Tidak ada komentar