Konsep Karir, BK Karir, Perkembangan Karir dan Kehidupan Serta Kedudukan Bimbingan Karir dalam Bimbingan dan Konseling dan Pendidikan
KONSEP KARIR
Ifdil (2008) menjelaskan pengertian
dari para ahli terkait dengan istilah karir yaitu sebagai berikut :
§
employment dan job (Winkel,2005:623) lebih menekankan aspek bahwa
seseorang sibuk mengerjakan sesuatu dan mendapat imbalan ekonomis atas usaha
dan waktu yang dicurahkannya tanpa memperhatikan apakah orang itu
sungguh-sungguh merasa terlibat didalam pekerjaannya yang memandangnya sebagai
sumber kepuasan pribadi yang bersifat non-ekonomis
§
Healy (1982:8) mengemukakan job adalah
merupakan sekumpulan tugas dan atau posisi memiliki kesamaan kewajiban dan tugas
pokok dalam suatu organisasi atau unit lembaga.
§
Occupation (Winkel, 2005:624) lebih menekankan aspek
bahwa seseorang merasa terlibat didalam pekerjaannya karena telah mempersiapkan
dirinya untuk memegang pekerjaan itu dan memperoleh kepuasan pribadi, tetapi
keterlibatannya masih dapat dibatasi pada jam bekerja saja
§
Career lebih menekan aspek bahwa seseorang memandang pekerjaannya
sebagai panggilan hidup yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan serat
mewarnai seluruh gaya hidupnya ( life style), tanpa
mengesampingkan kedua aspek lainnya
§
A. Muri Yusuf (2002: ) mengemukakan karir bukan pekerjaan dan
bukan pula jabatan yang diemban seseorang, namun keberhasilan dalam setiap
jabatan pekerjaan, atau okupassi seseorang akan menentukan keberhasilan seseorang
dalam karirnya
§
Susan Sears (1976) dalam artikelnya A Definition of
Career Guidance Terms: Karir adalah serupa pekerjaan yang dikerjakan
sepanjang hidup (life long)
§
McMuray (1983) mengemukakan bahwa konsep karir adalah suatu
rentangan aktifitas pekerjaan yang saling berhubungan, dimana seseorang
memajukan hidupnya dengan melibatkan berbagai perilaku, kemampuan, sikap,
aspirasi, sebagai suatu rentangan kehidupan sendiri (The span of one’s life)
§
Gybers (1983) melihat karir lebih komplek. Menurutnya istilah
karir tidak hanya sekedar menggambarkan okupasi, tetapi mencakup seluruh aspek
kehidupan seseorang yang meliputi (a.) peranan hidup (life role),
misalnya selaku pekerja, anggota keluarga dan anggota masyarakat, (b) lingkup
kehidupan (life setting), seperti dalam lembaga pekerjaan, (c) peristiwa
kehidupan (life events) seperti dalam memasuki pekerjaan, pindah tugas,
kehilangan pekerjaan, atau mengundurkan diri dari suatu pekerjaan.
BK KARIR
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang
pelayanan yang harus diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya
merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu
individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi
masalah-masalah karir.
Dalam bimbingan, klien
diperlakukan sebagai objek yang harus dianalisis (misalnya, dalam hal
kemampuan, minat, kepribadian) dan untuk siapa lingkungan kerja dan pekerjaan
yang sesuai harus diidentifikasi. Oleh karena itu, bimbingan kejuruan bertujuan
untuk mencocokkan klien dengan pekerjaan yang menyerupai sifat dan kemampuannya
yang obyektif. Dalam pendekatan tersebut, konselor karir bertindak sebagai ahli
asesmen dan informasi tentang dunia kerja. Sebaliknya, pendekatan modern
tentang konseling karir berbicara tentang desain kehidupan
Konsep
dan intervensi dalam bimbingan karir dan konseling didasarkan pada membantu
orang yang sehat secara psikologis (Gelso, C., & Fretz, 2001). Juga, temuan empiris
menunjukkan bahwa orang yang menderita masalah psikologis yang serius
(misalnya, depresi, kecemasan, atau serangan panik) mendapat manfaat yang lebih
sedikit dari intervensi karier daripada klien tanpa masalah ini (Whiston, S. C., &
Rahardja, 2008). Oleh
karena itu, konselor harus memiliki kompetensi untuk mengenali gangguan psikologis
dan merujuk klien tersebut ke psikoterapi jika diperlukan. Oleh karena itu,
terapi gangguan psikologis bukanlah tujuan bimbingan atau konseling karier,
juga bukan termasuk dalam lingkup kompetensi tipikal seorang konselor karier.
PERKEMBANGAN KARIR DAN KEHIDUPAN
Menurut Donal Super
(dalam Ifdil, 2008) menjelaskan bahwa perkembangan karir dibagi dalam 5 (lima)
fase yaitu :
- Fase pengembangan (Growth) yang
meliputi masa kecil sampai usia 14 tahun. Pada awal tahap ini, kebutuh an
dan fantasi merupakan hal yang dominan. Konsep diri yang dimiliki
seseorang terbentuk melalui identifikasi terhadap figure -figur kunci
dalam keluarga dan sekolah. Tahap growth terdiri dari tiga sub tahap yaitu
:
- Sub
Tahap Fantasi, usia 4 – 10 tahun yang ditandai dengan minat anak yang
berangan -angan atau berfantasi menjadi seseorang yang diinginkan.
- Sub
Tahap Minat, usia 11 – 12 tahun, tingkah laku yang berhubungan dengan
karir sudah mulai dipengaruhi oleh kesukaan anak.
- Sub
Tahap Kapasitas, usia 13 – 14 tahun, Individu mulai mempertimbangkan
kemampuan pribadi dan persyaratan pekerjaan yang ia inginkan.
- Tahap Penjajagan, usia 15 – 24
tahun, Individu banyak melakukan penjajagan atau pencarian terhadap karir
apa yang cocok buat dirinya. Tahap ini terdiri dari 3 sub tahap, yaitu :
- Sub
Tahap Sementara, usia 15 – 17 tahun, tugas perkembangan pada tahap ini
adalah mengkristalisasi pilihan pekerjaan. Perkembangan karir bersifat
lebih internal. Individu mulai dapat menggunakan self-preference-nya dan
mulai dapat melihat bidang serta tingkat pekerjaan yang sesuai dengan
dirinya.
o Sub Tahap Peralihan, usia 18 – 21
tahun. Perkembangan pada masa ini mengkhususkan pilihan pekerjaan.
- Sub
Tahap Uji Coba, usia 22 – 24 tahun. Tugas perkembangan pada masa ini
adalah mengimplementasikan pilihan pekerjaan.
- Tahap Pemantapan/kemantapan,
usia 25 – 44 tahun. Tahap ini ditandai dengan masuknya individu ke dalam
dunia pekerjaan yang sesuai dengannya sehingga ia akan bekerja keras untuk
mempertahankan pekerjaannya tersebut. Merupakan masa paling produktif dan
kreatif. Tahap ini terdiri dari 2 sub tahap, yaitu :
·
Sub
Tahap Trial with Commitment pada usia 25 - 30 tahun. Individu
sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya sehingga akan terus mempertahankannya.Tugas
perkembangan pada tahap in i adalah menstabilisasi pilihan pekerjaannya.
·
Sub
Tahap Advancement, usia 31 – 44 tahun. Ada dua tugas
perkembangan yang harus dipenuhi oleh indvidu pada masa ini. Pertama, individu
mengkonsolidasi pilihan pekerjaannya. Pada fase ini, keamanan dan kenyamanan
dalam bekerja menjadi tujuan utama. Tugas kedua adalah melakukan peningkatan
dalam dunia pekerjaannya.
- Tahap Pemeliharaan (maintenance), usia
45 – 59 tahun. Individu telah menetapkan pilihan pada satu bidang karir
sehingga mereka tinggal menjaga atau memelihara pekerjaan. Super
menjelaskan bahwa ada tiga tugas perkembangan yan harus dipenuhi oleh
individu pada tahap ini yaitu mempertahankan, keeping -uo dan menginovasi
pekerjaannya.
- Tahap Penurunan (decline
stage) dimulai pada usia 60 tahun. Tahap ini terdiri dari 2 sub
tahap, yaitu :
- Sub
tahap perlambatan, usia 60 – 64 tahun. Ada tugas perkembangan pada sub
tahap ini yaitu mengurangi tingkat pekerjaan secara efektif serta mulai
merencanakan pension. Hal ini ditandai dengan adanya pendelegasian tugas
atau kaderisasi sebagai salah satu langkah mempersiapkan diri menghadapi
pension.
- Sub tahap pension, usia 70 tahun. Fase ini ditandai
dengan masa pension dimana individu akhirnya mulai menarik diri dari
lingkungan kerjanya.
Perkembangan karir sebagai suatu proses pemilihan karir yang dapat menjadi tiga tahap yaitu fantasi, tentatif dan realistik. Tahap fantasi (usia lahir sampai 11 tahun) pada tahap fantasi ini anak hanya bermain –main saja dan permainan ini dinilai tidak memiliki kaitan kedalam pemilihan karir, karena anak tidak memiliki kesadaran yang masih rendah terhadap hambatan-hambatan perkembangan karir mereka. Anak yang usa 4-5 tahun biasanya akan sudah bisa menyebutkan apa cita cita mereka namun mereka pun masih belum dapat membedakan antara keinginan mereka sendiri atau keinginan orang tua (Winkel & Hastuti, 2004).
KEDUDUKAN BIMBINGAN KARIR DALAM BK DAN PENDIDIKAN
Pelayanan
bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal telah di tetapkan secara
tepat dalam kurikulum 1975, meskipun ketika itu masih dinakan layanan bimbingan
dan penyuluhan pendidikan, dan layanan di bidang pembelajaran yang di bingkai dalam kurikulum Akan
tetapi, dalam Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar isi, pelayanan bimbingan
dan konseling diletakan sebagai bagian dari
Kurikulum
yang isinya dipilih menjadi (a)
kelompok mata pelajaran, (b) muatan lokal (c) materi pengembangan diri, yang
harus “disiapkan” oleh konselor kepada peserta didik
Sesungguhnya penanganan pengembangan diri lebih banyak terkait
dengan wilayah layanan guru, khusunya melalui penegecaraan berdampak pengiring
yang relevan, yang dapat dan oleh karena itu perlu, dirajutkan kedalam
pembelajaran yang mendidik yang menggunakan mata pelajaran sebagai kontek
layanan. Meskipun demikian, konselor memang diharapkan berperan serta dalam
bingkai layanan yang komplementer dengan layanan guru, bahu membahu dengan guru
termasuk dalam pengelolaan kegiatan ektra kurikuler. Persamaan, keunikan, dan
keterkaitan antara wilayah layanan, kontek tugas dan ekpektasi kinerja konselor
dapat di gambarkan seperti tampak pada gambar di atas, dimana materi
pengembangan diri berada dan merupakan wilayah komplementer antara guru dan
konselor.
Perencanaan Kehidupan Berbasis Sekolah dan Layanan Bimbingan Karir
a. Pendidikan
perencanaan hidup dan bimbingan karir harus sejajarkan dengan kebutuhan perkembangan siswa pada berbagai tahap
pertumbuhan, dengan demikian ketentuan
diferensial dalam layanan Seharusnya dipertimbangkan.
b. Pendidikan
perencanaan hidup dan bimbingan karir harus disediakan kepada semua siswa, terlepas dari kemampuan, orientasi, dan tingkat studi
mereka.
c. Pendidikan
perencanaan hidup dan bimbingan karir sarana
pemberdayaan bagi siswa untuk membuat
pilihan yang terinformasi dan bertanggung jawab tentang pembelajaran,
tujuan karier, dan aspek kehidupan lainnya.
d. Pendidikan
perencanaan hidup dan bimbingan karir mendorong siswa untuk membuat keputusan studi / karir sesuai dengan
minat, kemampuan dan orientasinya.
e. Pendidikan perencanaan kehidupan dan bimbingan karir mendorong pengembangan karir siswa yang akan lebih mempersiapkan mereka mengaktualisasikan potensi individu melalui pencapaian tujuan pribadi / karier mereka.
f. Pendidikan perencanaan hidup dan bimbingan karir membantu siswa dalam mengelola dan beradaptasi dengan transisi dari sekolah ke pekerjaan, dan dalam jangka panjang mempersiapkan mereka untuk pembelajaran seumur hidup dan menuju kehidupan yang kaya (Education Bureau, 2014).
SUMBER REFERENSI
Ifdil. (2008). Mengenal Istilah Karir. https://konselingindonesia.com/read/222/mengenal-istilah- karir.html. Diakses 19 Februari 2021, pukul 14.20 Wib.
Ifdil.
(2008). Perkembangan Karir Menurut Donal
Super. https://konselingindonesia.com/read/186/perkembangan-karier-menurut-donal-super.html Diakses 19
Februari 2021, pukul 14.30 Wib.
Winkel, W & Hastuti, S. (2004). Bimbingan Karir di
Institusi Pendidikan. Jakarta:
Media Abadi.
Education Bureau. (2014). Guide on Life Planning Education
and Career Guidance for Secondary Schools. Career Guidance Section School
Development Division, Education Bureau.
Gelso, C. & Fretz, B. (2001). Counseling Psychology.
CA: Wadsworth Group/Thomson Learning.
Post a Comment